Disclaimer

Isi dan artikel dari Blog ini tidak selalu karya asli dari pemilik atau kontributor pada blog ini.

Rabu, 04 April 2012

Mendeteksi Cold Surge

1. Pengertian umum

Cold Surge ( Seruakan Dingin ) adalah aliran udara dingin dari daratan Asia yang menjalar memasuki wilayah Indonesia bagian barat, cold surge biasa terjadi pada saat di Asia memasuki musim dingin. Cold Surge di definisikan juga sebagai gelombang dingin Asia ( Winter Monsoon Experiment 1978/1979 ) yang menjalar sampai ke laut Cina Selatan, lamanya penjalaran sampai ke laut tersebut sekitar 27 jam.

2. Indikator

Adanya cold surge ini ditandai dengan :

  1. Perbedaan tekanan udara antara 30o LU 115 o BT dengan Hongkong ( 10 mb )
  2. Selama 24 jam turunnya suhu udara di Hongkong sekitar 5o C atau lebih.
  3. selama 24 jam ada peningkatan kecepatan angin di Hongkong mencapai 10 knots atau lebih.
  4. Angin disekitar wilayah laut Cina Selatan dari utara atau Timur Laut dengan kecepatan diatas 10 knots

3. Tehnik melacak surge

Apabila surge telah terdeteksi, maka untuk memudahkan pendeteksian, wilayah penjalaran dibagi 3 bagian yaitu wilayah A (20 – 15o LU), wilayah B(15 – 10o LU) dan wilayah C(10 – 05o LU) adalah sebagai berikut :

  1. Surge sampai di wilayah A, apabila angin utara/timur laut rata-rata mencapai 15 knots dan terdapat kenaikan 5 knots selama 24 jam – 48 jam
  2. Surge sampai di wilayah B, apabila angin utara/timur laut rata-rata 15 knots dan terdapat kenaikan 5 knots selama 60 jam.
  3. Surge sampai di wilayah C, apabila angin utara/timur laut rata-rata 15 knots dan terdapat kenaikan 5 knots selama 72 jam

Beberapa fenomena yang dapat dijadikan untuk membantu pendeteksian surge antara lain :

  1. Near Equatorial Disturbance
    Near Equatorial Disturbance ditandai dengan equatorial trough tanpa vortex dan dengan Vortex. Equatorial trough aktif jika ada garis shear melintang dilaut Cina Selatan kearah timur dan tidak ada Vortex dilapisan bawah (850 mb), keadaan awan antara equator – 10o LU dan 105o – 115o BT sekitar 50 % atau lebih. Sedangkan jika terdapat vortex maka jumlah awannya kurang dari 50 %
  2. Trough udara atas
    Trough udara atas merupakan gelombang westerly yang nampak diatas daerah benggala pada ketinggian 500 mb atau lapisan diatasnya dan membujur ke arah selatan sampai 10o LU.
  3. Cross equatorial flow
    Cross Equatorial flow dilihat pada belahan bumi utara yang dapat dideteksi pada lintang subtropik ridge pada lapisan 850 mb, semua arah angin dari utara tepat diatas equator.

4. Dampak

Surge yang bergerak melintasi equator akan mempengaruhi keadaan cuaca disekitar Sumatera Selatan dan Jawa Barat. Surge ini mengandung udara dan berinteraksi dengan udara yang panas diwilayah Indonesia. Udara ini semakin labil atau kuat jika ditunjang oleh adanya front di Asia, palung khatulistiwa (equatorial trough), berakibat diwilayah Jawa Barat dan Sumatera Selatan akan banyak hujan. Sebaliknya jika terdapat vortex di laut Cina Selatan maka hujan akan bekurang karena surge akan mengalami hambatan dilaut cina selatan.

Naskah Asli ditulis oleh: Achmad Zakir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya, silahkan tulis komentar anda dengan tinta warna selain merah. :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

My Headlines